PROPOSAL
PTK
I.
JUDUL PENELITIAN
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEADTIFAN DAN PEMAHAMAN SISWA
TERHADAP MATERI WUJUD BENDA DAN SIFATNYA.
II.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pengembangan serta
peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan wujud nyata dari upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai modal dasar pembangunan terutama dibidang
sumber daya manusia. Sejalan dengan itu perlu sekali dikembangkan iklim belajar
dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri, serta sikap
dan perilaku yang baik demi keberhasilan proses belajar mengajar yang
diinginkan.
Namun demikian, seiring
perkembangan zaman dan teknologi menuntut para pelaku pendidikan khususnya guru
yang menjadi ujung tombak untuk lebih kreatif dan inovatif dan menciptakan
iklim belajar yang kondusif.
Dalam hal ini PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) adalah satu metode yang dapat meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas, guna merefleksi proses belajar mengajar yang telah
dilakukan.
B.
Identifikasi Masalah
Dari hasil diskusi
dengan teman sejawat didukung dengan pengumpulan data terungkap beberapa
masalah. Siswa kurang memahami terhadap materi pelajaran, siswa kurang mampu
menyelesaikan soal yang diberikan guru, sisiwa malu untuk bertanya.
C.
Analisis Masalah
Berdasarkan masukan
teman sejawat dan hasil repleksi, factor penyebab hal tersebut di atas pada
pembelajaran IPA tentang wujud benda dan kegiatannya dikarenakan:
1. Alat peraga dan sarana prasarana kurang
2. Metode yang digunakan hanya metode
ceramah
3. Guru kurang memperhatikan aspek
keterampilan proses siswa terutama dalam komunikasi atau proses Tanya jawab.
4. Kurangnya penguatan dalam memberikan
materi pelajaran.
D.
Rumusan Masalah
Menurut Arikunto
(2002:22) “Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka penelitian
harus merumuskan masalah-masalahnya sehingga jelas dimana harus memulai, kemana
harus p0ergi dan dengan apa.”
Berdasarkan kutipan di
atas dan dengan melihat paparan latar belakang maka penulils akhirnya
merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
“Bagaimanakah meningkatkan
keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi wujud benda dan sifatnya dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif?”.
E.
Tujuan Penelitian
Menurut Sandjaya (2000:
14) “Tujuan penelitian tidak lain untuk menemukan atau mengembangkan
teori-teori dan konsep-konsep baru tentang pendidikan atau juga untuk
membuktikan, m emmperbaiki teori pendidikan yang sudah ada.”
Tujuan penelitian yang
penulis lakukan adalah:
1. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
dan keaktifan siswa terhadap materi sujud benda dan sifatnya.
2. Untuk memperoleh kompetensi siswa dengan
menggunakan model pembelajarankooperatif pada pembelajaran IPA.
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian
yang penulis lakukan adalah:
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang materi yang diajarkan.
b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
belajar.
c. Siswa lebih siap untuk belajar.
2. Bagi Guru
a. Dapat memilih strategi dan model
pembelajaran dengan tepat.
b. Dapat memilih metode dan menerapkannya
dalam pembelajaran.
c. Lebih percaya diri dan melaksanakan tugas.
3. Bagi Sekolah
Menciptakan lulusan
yang lebih berdaya guna
III.
KAJIAN PUSTAKA
A.
Belajar dan Pembelajaran
Antara belajar dan
pembelajaran satu sama lain mempunyai keterkaitan substansi dan funsional
keterkaitan substanstif belajar dan pembelajaran terletak pada simpul
terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan fungsional
belajar dan pembelajaran adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk
menghasilkan belaqjar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter
pembelajaran dengan menguasai hakikat dan konsep dasar atentang belajar
diharapkan guru mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran karena fungsi
utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya dalam diri
peserta didik.
Istilah belajar sudah
dikenal luas di berbeagai kalangan walaupun sering disalah artikan atau
diartikan secara commonsense atau pendapat umum saja. Untuk memahami konsep
belajar secara utuh perlu digali lebih dulu bagaimana pakar psikologi dan pakar
pendidikan mengartikan konsep belajar.
Pengertian belajar yang
cukup komprehensif diberikan oleh Bell Gredder (1986: 1) yang menyatakan bahwa
belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
competencies, skill and attitudes.
Istilah pembelajaran
merupakan istilah baru yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan guru dan siswa.
Istilah pembelajaran
merupakan terjenahan dari kata “inistruction”. Menurut Gagne, Brigss dan Wager
(1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memingkinkan terjadinya proses belajar pada siswa instruction is a set of
events that effect learners in such a way that learning is facilitated. (Gagne,
Briggs, dan Wager, 1992: hal 3).
B.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Definisi
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuannya untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Karakteristik
1.
An ingkiry of uraclice from within (penilaian berawal dari kerisauan guru
akan kinerjanya).
2.
Self refectice inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak
longgar tetapi mengikat kaidah-kaidah peneliti).
3.
Fokus peneliti berupa kegiatan pembelajaran
4.
Tujuannya memperbaiki pembelajaran.
C.
Pembelajaran IPA
1.
Pembelajaran IPA
IPA berasal
dari kata science yaitu istilah yang mengacu pada pada masalah-masalah alam
(nature) IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajah dan memahami alam
sekitar secara ilmiah.
Pembelajaran
IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (scientifi inquiry) untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya
sebagai aspek penting kecakapan hidup.
2.
Penilaian Pembelajaran IPA
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data lengkap proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan sehingga menjadi infromasi yang berkamna dalam mengambil
keputusan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan, kinerja sikap, penilaian hasil karya berupa
proyek atau produk, penggunaan portofolio dan pernilaian diri. Agar penilaian
pada pembelajaran IPA dapat dilaksanakan dengqan baik, maka penilaian harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
IPA dimasukkan
ke dalam kurikulum sekolah dasar sebagai salah satu mata pelajaran dari kelas I
– VI memiliki beberapa alasan penting yakni:
1)
Mata pelajaran ini berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan manusia
dikemudian hari.
2)
Mata pelajaran ini merupakan bagian kebudayaan bangsa.
3)
Mata pelajaran ini melatih anak berfikir kritis.
4)
Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi
(kemampuan) dan membentuk pribadi anak secara keseluruhan.
Selengkapnya kirim email ke : ginacomp.74@gmail.com