BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan
salah satu tugas penting guru dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam
perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI
No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen
dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya
perencanaan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar.
Agar proses pembelajaran dapat
terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan
merumuskan Perencanaan pembelajaran secara jelas dan tegas. Oleh karena itu,
melalui tulisan yang sederhana ini akan dikemukakan secara singkat tentang apa
dan bagaimana merumuskan perencanaan pembelajaran menggunakan media. Dengan
harapan dapat memberikan pemahaman kepada para guru dan calon guru agar dapat
merumuskan perencanaan pembelajaran secara tegas dan jelas dari mata pelajaran
yang menjadi tanggung jawabnya..
Latar Belakang
Tugas utama seorang guru ialah
mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau
keompetensi. Tujuan atau kompetensi tersebut telah dirumuskan dalam kurikulum
yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningktakan intensitas dan
kualitas belajar pada diri peserta didik. Proses pembelajaran tidak dapat
dipisahkan dari perencanan pembelajaran. Perencanan pembelajaran harus dengan
sengaja diorganisasikan dengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar yang
baik yang pada gilirannya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Dalam proses pendidikan, perencanaan
pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dan memainkan peranan yang
sangat besar dalam mengidentifikasi keberhasilan suatu program pendidikan. Pada
dasarnya perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk memperoleh data atau
informasi tentang jarak dan situasi yang ada dan situasi yang diharapkan dengan
menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan menggunakan data dan informasi
yang ada, guru dapat mengambil keputusan tentang kegiatan belajar mengajar
selanjutnya.
Untuk mewujudkan harapan tersebut,
penulis menerapkan penggunaan media sebagai sarana dalam pelaksanaan
perencanaan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru /
fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar
dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak
tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika
setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai
media pembelajaran.
Tujuan
Salah faktor yang membawa keberhasilan adalah guru
senantiasa membuat perencanaan pengajaran sebelumnya. Pada garis besar perencanaan
pembelajaran itu bertujuan utnuk mengarahkan dan membimbing kegiatan
guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.
Secara ideal tujuan perencanaan
pembelajaran adalah mengusai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode
dan penggunan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas
dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia serta membelajarkan
siswa sesuai yang diprogramkan. Tujuan pembelajaran itu memungkinkan guru
memilih metode yang sesuai sehingga proses pembeljaran itu mengarah dan dapat
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru setiap pemilihan metode
berarti menentukan proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru
mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa
pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran
agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebgaimana yang tertuang
dalam kurikulum.
Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan
oleh Oemar Hamalik (2001) bahwa pada garis besarnya perencanaan
pembelajaran berfungsi sebagai berikut.
- Memberika guru
pemahaman yang elbih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungan
dengan pembeljaran untuk mencapai tujuan itu.
- Membantu guru
pemperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap tujuan
pendidikan.
- Menambah
keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang digunakan.
- Membantu guru
dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat siswa dan mendorong
motivasi siswa.
- Membantu guru
memelihara kegairahan mengajar dan senantias memberikan bahan-bahan yang
update pada siswa.
Maka tujuan yang paling mendasar
dari sebuah perencanaan
pembejaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk guru serta
mengarahkan dan membimbing kegitan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan beberapa kepentingan tersebut, tujuan dan
manfaat pembelajaran antara lain adalah:
- Sebagai landasan
pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator
yang telah ditetapkan.
- Memberikan
gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek
- Karena disusun
dengan menggunakan pendekatan sistem memberikan pengaruh terhadap
pengembangan individu siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran atau pengajaran menurut
Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa.Dalam pengertian ini secara
implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan
metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan,
dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Pembelajaran memiliki hakikat
perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
Itulah sebabnya siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru, tetapi memungkin
berinteraksi dengan semua sumber belajar yang dipakai untuk mencapai
pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajran memusatkan pada
bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa. Adapaun
perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari
kurikulum yakni mengenai apa isi dari pembelajran yang harus dipelajari siswa
agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang dapat diperhatikan
dalam mencapai pembelajaran adalah bagaiman cara menggorganisasi pembelajaran,
bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana menata interaksi antara
sumber-sumber belajar yang ada dan dapat berfungsi secara optimal.
Berikut ini definisi tentang
perencanaan pembelajaran menurut para ahli
a. Ritchy
Ilmu yang merancang detail spesifik
untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas
penegetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
b. Smith & Ragan
Proses sistematis dalam mengertikan
prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas
pembelajaran. Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar
dan pemebelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas pemebelajaran.
c. Zook
Proses berfikir sistematis untuk
mebantu pelajar memahami (belajar)
d. Ibrahim
Kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai
oleh suatu kegiatan pembelejaran, cara apa yang dipakai untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara
menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
e. Banghart dan Trull
Proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan
media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
f. Toeti Sukamto
Pengembangan pembelajran yang merupakan sebgai
sistem yang akan terintegrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang salin
berinteraksi.
g. Nana Sudjana
Kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan
dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan
(mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajarn sehingga arah kegiatan
(tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik),
serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.
selengkapnya email ke : http//seputaresde.blogspot.com