PTK PJOK Kelas 5 SD

Administrasi kelas kali ini akan membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan (PJOK) Penelitian sendiri dilaksakanan di kelas 5 dengan menggunakan metode pendekatan bermain.




PTK PJOK Kelas 5 SD ini mengambil mata pelajaran lompat tinggi. Penulis mengambil penelitian ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dan meningkatkan proses pembelajaran lompat tinggi sesuai dengan kurikulm yang berlaku.

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan sekenario yang dipersiakan mengacu pada desain perbaikan pembelajaran yang berpatokan pada keberhasilan siklus I dan siklus II. Hal ini berdasarkan dari pengamatan selama proses pembelajaran dari minat siswa untuk mata pelajaran PJOK dengan tema lompat tinggi sangat kurang dari harapan.

PTK PJOK Kelas 5 SD ini untuk pelaksanaan mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran kemudian, perbaikan pembalajaran siklus I dan perbaikan pembalajaran siklus II dilaksanakan selama tiga pertemuan. Penelitian sendiri secara keseluruhan dari mulai persiapan pembelajaran sampai kesimpulan dan pelaporan memakan waktu hampir dua bulan lebih.

Instrumen untuk mengetahui kumpulan data selama penelitian adalah lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Untuk siswa lembar observasi yang disediakan untuk mengobservasi kemampuan gerak atau psikomotor siswa, mulai dari awalan, tolakan, melayang, dan pendaratan pada pembelajaran lompat tinggi. Disini masing-masing siswa yang menjadi sampel penelitian benar-benar dapat diuji kemampuan dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran lompat tinggi sebelum diadakannya penelitian dengan pendekatan bermain dan dapat dilihat setelah adanya penelitian dilaksanakan.

Penelitian dengan mengambil mata pelajaran PJOK Kelas 5 mendapatkan hasil yang siginifikan pada siklus II, pembelajaran siswa mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan data hasil observasi terutama pada kemampuan gerak yang pada pertemuan siklus I rata-rata nilainya mendapat 68,75
Hal ini terjadi karena siswa malu bertanya pada saat pembelajaran berlangsung, atau ada siswa yang canggung untuk melakukan gerakan lompat tinggi. Selain itu ada siswa yang kurang memperhatikan ketika materi disampaikan, mereka asyik ngobrol seperti kurang menarik mengikuti pembelajaran tentang mata pelajaran PJOK ini.

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan metode  pendekatan bermain, hasilnya meningkat menjadi 78,13. Tentu saja ini mendjadi bahan refleksi untuk dijadikan acuan tindakan selanjutnya. Apakah perlu diadakanlagi perbaikan pembelajaran pada siklus III.

Penelitian untuk mata pelajaran PJOK Kelas 5 SD dengan materi lompat tinggi ini penulis simpulkan sudah cukup sampai perbaikan pembelajaran siklu II saja.

PTK PJOK Kelas 5 SD ini berhasil pada siklus II karena :
- Siswa tidak lagi malu untuk bertanya 
- Siswa tidak canggung untuk melakukan gerakan lompat tinggi
- Suasana pembelajaran yang cair 
- Siswa tidak bosan dan jenuh karena pendekatan bermain tadi

Penelitian dengan metode bermain dapat menjadi solusi dan salah satu pembendaharaan studi pembelajaran bagi guru atau pendidik, sehingga perlu dikembangkan lagi dan mengarah pada perbaikan pembelajaran yang positif. Bagi sekolah selaku lembaga tentunya dengan keberhasilan ini diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri tentang sekolah dengan adanya inovasi pendidikan dalam dunia pendidikan dewasa ini. Bagi guru sendiri tentu PTK sebagai salah satu admimintrasi pembelajaran di kelas menjadi modal untuk perbaikan pembelajaran kedepannya. Bagi murid tentu  manfaat dari inovasi pendekatan bermain ini banyak sekali manfaat yang didapatkan terutama untuk memperbaiki prestasi belajar di kelas. Semoga bermanfaat


Untuk mendapatkan filenya tentang PTK Penjaskes atau PTK PJOK SD kelas V bisa didownlowd disini

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »