PTK Bahasa Indonesia Kelas 3 Metode Dongeng

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kali ini mengetengahkan penelitian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 3 SD dengan menggunakan metode dongeng





MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJAWAB ISI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK MELALUI BIMBINGAN DAN LATIHAN DI SDN CINAGARA 02
KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Fungsi utama bahasa adalah sebagai media komunikasi. Kita menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. “Bahasa adalah media komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.” (keraf, 2004:1). Dengan demikian setiap warga dituntut untuk terampil bebahasa. Bila setiap warga sudah terampil berbahasa, maka komunikasi antar warga akan berlangsung dengan baik.
Dalam kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah tahun 2011, siswa diharapkan memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi: (a) mendengarkan: memahami dan memberi tanggapan trhadap gagasan, pendpat pikiran, kritikan dan perasaan orang lain dalam berbahasa bentuk wacana lisan, (b) berbicara secara efektif dan efisien untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, kritikan, perasaan, dalam berbagai bentuk kepada berbagai mitra berbicara sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan, (c) membaca dan memahami berbagai jenis wacana, baik secara tersurat maupun tersirat untuk berbagai tujuan, dan (d) menulis secara efektif fan efisien berbagai jenis karnagan dalam berbagai konteks (Depdiknas, 2011:11).
Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh dipahaminya materi pelajaran oleh siswa, tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Cinagara 02 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut SD, pada semester ganjil tahun 2011 masih standar, terutama dalam menjawab isi dongeng. Kesulitan yang sering terlihat pada siswa khususnya dalam menjawab isi dongeng, siswa tidak bisa memahami isi dongeng sehingga siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi dongeng, ada juga siswa yang terkadang kurang berani menanyakan kepada guru walaupun sebenarnya tidak mengerti.
Beberapa kali pemberian tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesoa dalam menjawab isi dongeng dengan menggunana Bahasa Indonesia yang benarhanya 5 anak dari 23 siswa atau hanya 23% saja, sedangakan 18 siswa yang lainnya atau masih 77% masih belum menguasai materi.
Selama pembelajaran berlangsung siswa ada yang asyik mendengarkan dongeng dengan baik, namun tidak ada yang mengajukan pertanyaan bahkan ada juga siswa yang asyik bermaik sendiri di tempat duduknya.Kondisi seperti itu menyebabkan rencana pembelajaran yang sudah disusun tidak dapat berjalan dengan baik, dan tujuan pembealajran tidak dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan setelah pembelajaran dilaksanakan. Hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain:
1.      Siswa tidak bisa memahami isi dongeng, sehingga mengalami kesulitan dalam menjawab isi dongeng.
2.      Siswa kurang berani mengajukan pertanyaan.
3.      Tingkat penguasaan siswa dalam memahami Bahasa Indonesia dan mengembangkan kosa kata masih rendah.
Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang menjadi focus perbaikan “Bagaimanakah meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab isi dongeng dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik melalui bimbingan dan latihan di SDN Cinagara 02?”

C.    Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Tujuan perbaikan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman isi dongeng.Tujuan khusus perbaikan ini seperti berikut ini.
1.      Menganalisis dampak penggunaan pendekatan bimbingan dan pemberian tugas serta latihan secara intensif terhadap kemampuan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi dongeng.
2.      Meningkatkan keterampilan siswa dalam menjawab isi dongeng.

D.    Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.      Manfaat penelitian bagi guru sebagai peneliti
a)         Sebagai pendorong dalam pengembangan diri untuk selalu berkreasi berinovasi dalam mencari metode pembelajaran yang baru.
b)        Menambah wawasan tentang teori dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran.
c)         Mengetahui kelemahan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan meningkatkan keterampilan mengajar.
d)        Mengetahui perkembangan siswa yang dibina.
2.      Manfaat penelitian bagi sekolah tempat mengadakan penelitian
a)      Sebagai wahana pengembangan profesi dan menambah wawasan guru yang ada di sekolah itu.
b)      Mengetahui kekurangan dan kelemahan sarana dan prasarana yang digunakan dalam KBM.
c)      Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa.
d)     Menignkatkan mutu pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.
3.      Manfaat penelitian bagi pendidikan secara umum
a)      Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai harapan.
b)      Meningkatkan kwalitas pendidikan dan sumber daya manusia kreatif dan inovatif.
c)      Memberi dampak positif terhadap proses mengajar.

d)     Sebagai kontribusi bagi ilmu pendidikan, khususnya dalam metode pembelajaran bahasa Indonesia.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Teori Belajar
Menurut teori taksonomi Bunyamin S. Bloom mengklasifikasikan psikologi anak didik menjadi 3 golongan. Pertama kognitif yang berpangkal pada kecerdasan otak (intelektual) kemampuan tersebut mengembangkan kreatifitas (daya cipta), Prof. Dr. Fillmore H. Sanford berpendapat bahwa, manusia berfikir melebihi makhluk yang lain.
Dengan kemampuan tersebut manusia berfikir melabihi kemampuan makhluk yang lain. Dengan kemampuan tersebut manusia dapat mengalami perubahan tingkah laku secara sadar dan cepat.Kedua Afektif yang berhubungan dengan sikap, perasaan, tata nilai, minat dan apresiasi.Ketiga psikomotor menyangkut keterampilan berbuat sesuatu yang berpusat pada otot atau saraf penggerak (motoris).
Arthur Wrigh Combs, menyarankan agar tujuan proses mengajar yang dirumuskan dalam kurikulum diarahkan kepada self-actualization (memberi kesempatan kepada anak didik untuk menyatakan jati dirinya) sebagian pribadi yang memiliki open their experience yaitu sikap terbuka kepada pengalaman, well informed, yaitu geng informasi yang terpecaya.
Penelitian tindakan kelas yang digunakan PTK Diagnostik adalah penelitian yang mengarah pada tindakan langsung yang menuntaskan kelemahan siswa yang menonjol, dalam hal ini penekanan terhadap pemahaman arti bahasa yang belum dikuasai. Selain PTK diagnotis juga PTK partisipan yaitu peneliti terbit langsung dalam pelaksanaan penelitian dalam proses mulai dari awal sampai akhir, dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.
Konsep inti PTK yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin ialah dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu 1) perencanaan (planning), 2) aksi dan tindakan (action), 3) observasi (observing), dan 4) refleksi (reflecting) (Lewing,1990:65).
Menurut Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterprestasikan dan beradaptasi dengan lingkungan (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu system konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannnya. Pemahaman dalam obyek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Keuda proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap terahadap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya.
 Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam kontek interaksi diri anak dengan lingkungannya.
Juga melalui pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif fan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. Selain menggunakan pendekatan keterampilan proses juga menggunakan pendekatan komunikatif dengan tujuan membentuk kemampuan komunikatif siswa dalam penggunaan Bahasa Indonesia dengan benar baik secara lisan ataupun tulisan.

B.     Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (Qonita, 2008:170).Biasanya dongeng dibumbuhi denga hal-hal yang bersifat khayalan, fantastic, bahkan tidak lepas dari hal-hal yang aneh. Aspek-aspek mengenai isi sebuah dongeng yang meliputi kemampuan memahami: (a) kosakata, (b) ide pokok, (c) tokoh, dan (d) latar/setting. “Kata adalah satuan (unsur) bahasa terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas” (Depdikbud, 1989:395).“Kosakata adalah pebendaharaan kata” (Depdikbud, 1989:426).Keraf (1989:21) menjelaskan bahwa “kata merupakan sebuah unit bahasa yang mempunyai arti”, “kosakata adalah banyaknya kata yang dikuasai seseorang”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata yang dikuasai dan dapat digunakan oleh sesorang. Ide pokok adalah gagasan pokok (Semi, 2007:86). “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu kepada satu topic” (Semi, 2007:86). “Ide pokok paragraph adalah gagasan utama dalam sebuah paragraph” (Nurgiyantoro, 1994:88).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ide pokok paragraph adalah pokok pikiran yang terdapat dalam sebuah paragaraf. “Tokoh adalah pelaku dan penderita berbagai peristiwa yang dikisahkan” (Nurgiyantoro, 1994:92).“Tokoh adalah pemegang peran” (Depdikbud, 1989:954).“Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita” (Nurgiyantoro, 1994:165).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku atau pemegang peran dalam sebuah cerita dan penokohan adalah gambaran tentang orang yang diceritakan.  “Latar atau setting adalah pijakan cerita yang mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan” (Nurgiyantoro, 1994:217).“Latar atai setting adalah keterangan mengenai suatu peristiwa guna melengkapi informasi yang tersiar sebalumnya” (Depdikbud, 1989:502).Setting atau latar yang dimaksudkan ialah tempat atau waktu terjadinya peristiwa yang dialami oleh tokoh.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa latar atau setting adalah pijakan cerita yang mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa guna melengkapi informasi yang diceritakan.

C.    Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia mempunyai kdudukan dan fungsi yang sangat penting di Negara kita. Pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia berdasarkan butir ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra-putri Indonesia, menjunjung tinggi bahsa persatuan Bahasa Indonesia”. Sejak Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Bahsa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu telah diikrarkan menjadi Bahasa Nasional Bangsa Indonesia.
Manusia menyampaikan pikiran, perasaab, dan keinginan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa, untuk memperoleh kesamaan dalam pemahaman terhadap bahasa, tentunya diperlukan pemakaian bahasa yang benar menurut Hasan Alwi, dkk (2003:20), Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukab atau yang dianggap baku. Jika bahasa baku atau standar, baik yang ditetapkan secaia resmi lewat surat keputusan pejabat pemerintah atau maklumat, maupun yang diterima berdasarkan kesepakatan umum dan yang wujudnya dapat kita saksikan pada praktik pengajaran bahasa kepada khalayak, maka dapat denga mudah dibuat pembedaan antara bahasa yang benar dan tidak.
Bahasa merupakan alat yang berdungsi sebagai pengungkap cipta rasa, dan karsa atas kemauan manusia.Bahasa berperan dalam hubungan manusia atau dengan manusia lainnya.Oleh karena itu, bahasa kita katakana sebagai alat/ media komunikasi manusia, baiks ecara lisan mauoun tertulis. Begitu pentingnya peranan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, sehingga perlu adanya pemahaman yang sama, tentunya penggunaan bahsa Indonesia yang baik dan benar berarti menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baku, dan sesuai pula dengan situasi kondisi tertentu.

D.    Bimbingan dan Latihan
Menurut bahsa kamus bimbingan mempunyai arti petunjuk cara mengerjakan sesuatu. Dalam proses pembelajaran seorang guru memberikan petunjuk praktis sebagai pedoman dalam mengerjakan tugas. Sedangkan membimbing mengandung makna memegang tangan dan menuntun, maksudnya guru selalu mengarahkan dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang “kurang” sehingga mereka merasa diperhatikan.
Latihan-latihan yang diberikan oleh guru kepada siswa yang “kurang” berupa latihan soal pemahaman tentang aspek dongeng, dengan memahami aspek dongeng secara otomatis mereka dengan mudah menajwab pertanyaan tentang isi dongeng.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

Perencanaan tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi denga tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Igak Wardani (2007:115).
Langkah-langkan melakukan penelitian tindakan kelas. dapat digambarkan sebagai berikut:
SIKLUS I
SIKLUS II
Berdasar Langkah-langkah PTK merupakan daur atau siklus yang terdiri dari:
1.      Merencanakan perbaikan.
2.      Melaksanakan tindakan
3.      Mengamati
4.      Melakukan refleksi
Keempat tahapan ini merupakan satu siklus atau daur, oleh karena itu setiap tahap akan berulang kembali. Dengan tindakan perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan kinerja peneliti (guru) sehingga menjadi professional dan membantu meningkatkan keberanian anak dalam menjawab isi dongeng.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu pemberian bimbingan dan latihan yang berkesinambungan dan terus menerus dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menjawab isi dongeng yang diperdengarkan.

A.    Subjek Penelitian
A.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas III SDN Cinagara 02 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut SD. Waktu pelaksanaan pada tanggal 2 September 2011 sampai tanggal 14 september 2011.

A.2 Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi objek peneliti adalahBahasaIndonesia kelas III SD dengan Pokok Bahasan mendengarkan dongeng dan hasil belajar menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan pertanyaan, serta indicator menjawab pertanyaan tentang isi dongeng (sastra).

A.3 Karakteristik Siswa
Jumlah siswa kelas IIIb SDN Cinagara 02 ada 23 siswa, dengan rincian jumlah lakilaki 15 anak, dan perempuan 8 anak. Kemampuan daya serap siswa kelas III bervariasi.Bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Jawa.Lingkungan sekitar rumah dekat jalan raya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
Kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 3 siklus, adapun hasil penelitian per siklus seperti berikut ini.
Siklus I
Pengamatan yang peneliti lakukan secara intensif bersama-sama dengan teman sejawat terhadap perolehan hasil belajar (nilai ulangan harian) siswa selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1. Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus pertama peneliti pada rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menjawab isi dongeng/cerita, cuma membacakan/bercerita tanpa mengulang dangan
Bahasa Jawa, padahal siswa belum banyak memahami Bahasa Indonesia. Dalam hal ini terlihat dari hasil evaluasi belajar siswa, ada 3 siswa mencapat nilai 90, 1 siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat nilai 75, 3 siswa mendapat nilai 70, 6 siswa mendapat nulai 65, 3 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa lainnya mendapatkan nilai 50, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 10 siswa yang tuntas (43%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.      Kesimpulan
Dengan melakukan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk meningkatkan penguasaan materi Bahasa Indonesia pada menajwab isi dongeng yang menarik dan dongeng yang sesuai perkembangan bahasa anak, selain juga penggunaan metode, dan pendekatan serta bimbingan dan latihan intensif.

B.       Saran dan Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah ada yang harus dilakukan guru yaitu penggunaan media yang menarik dan pendekatan yang sesuai dengan materi sehingga siswa senang dan tidak membosankan selain bimbingan dan latihan.
Dengan berdasarkan pengalaman dan melaksanakan PTK, seyogyanya Kelompok Kerja Guru (KKG) pada pertemuan rutin membahas masalah-masalah dan tugas-tugas mengajarkan dengan demikian bisa tukar pikiran dan tukar pengalaman.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djauzak dkk. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Sekolah dasar. Jakarta:Sepsikbud.
Tim FKIP-UT. 2007. Pemantapan Kamampuan Profesional (PKP). Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.K, dkk. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin. S. dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zainal, Asmawi. 2004. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

PTK PJOK Kelas 5 SD

Administrasi kelas kali ini akan membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan (PJOK) Penelitian sendiri dilaksakanan di kelas 5 dengan menggunakan metode pendekatan bermain.




PTK PJOK Kelas 5 SD ini mengambil mata pelajaran lompat tinggi. Penulis mengambil penelitian ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dan meningkatkan proses pembelajaran lompat tinggi sesuai dengan kurikulm yang berlaku.

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan sekenario yang dipersiakan mengacu pada desain perbaikan pembelajaran yang berpatokan pada keberhasilan siklus I dan siklus II. Hal ini berdasarkan dari pengamatan selama proses pembelajaran dari minat siswa untuk mata pelajaran PJOK dengan tema lompat tinggi sangat kurang dari harapan.

PTK PJOK Kelas 5 SD ini untuk pelaksanaan mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran kemudian, perbaikan pembalajaran siklus I dan perbaikan pembalajaran siklus II dilaksanakan selama tiga pertemuan. Penelitian sendiri secara keseluruhan dari mulai persiapan pembelajaran sampai kesimpulan dan pelaporan memakan waktu hampir dua bulan lebih.

Instrumen untuk mengetahui kumpulan data selama penelitian adalah lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Untuk siswa lembar observasi yang disediakan untuk mengobservasi kemampuan gerak atau psikomotor siswa, mulai dari awalan, tolakan, melayang, dan pendaratan pada pembelajaran lompat tinggi. Disini masing-masing siswa yang menjadi sampel penelitian benar-benar dapat diuji kemampuan dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran lompat tinggi sebelum diadakannya penelitian dengan pendekatan bermain dan dapat dilihat setelah adanya penelitian dilaksanakan.

Penelitian dengan mengambil mata pelajaran PJOK Kelas 5 mendapatkan hasil yang siginifikan pada siklus II, pembelajaran siswa mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan data hasil observasi terutama pada kemampuan gerak yang pada pertemuan siklus I rata-rata nilainya mendapat 68,75
Hal ini terjadi karena siswa malu bertanya pada saat pembelajaran berlangsung, atau ada siswa yang canggung untuk melakukan gerakan lompat tinggi. Selain itu ada siswa yang kurang memperhatikan ketika materi disampaikan, mereka asyik ngobrol seperti kurang menarik mengikuti pembelajaran tentang mata pelajaran PJOK ini.

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan metode  pendekatan bermain, hasilnya meningkat menjadi 78,13. Tentu saja ini mendjadi bahan refleksi untuk dijadikan acuan tindakan selanjutnya. Apakah perlu diadakanlagi perbaikan pembelajaran pada siklus III.

Penelitian untuk mata pelajaran PJOK Kelas 5 SD dengan materi lompat tinggi ini penulis simpulkan sudah cukup sampai perbaikan pembelajaran siklu II saja.

PTK PJOK Kelas 5 SD ini berhasil pada siklus II karena :
- Siswa tidak lagi malu untuk bertanya 
- Siswa tidak canggung untuk melakukan gerakan lompat tinggi
- Suasana pembelajaran yang cair 
- Siswa tidak bosan dan jenuh karena pendekatan bermain tadi

Penelitian dengan metode bermain dapat menjadi solusi dan salah satu pembendaharaan studi pembelajaran bagi guru atau pendidik, sehingga perlu dikembangkan lagi dan mengarah pada perbaikan pembelajaran yang positif. Bagi sekolah selaku lembaga tentunya dengan keberhasilan ini diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri tentang sekolah dengan adanya inovasi pendidikan dalam dunia pendidikan dewasa ini. Bagi guru sendiri tentu PTK sebagai salah satu admimintrasi pembelajaran di kelas menjadi modal untuk perbaikan pembelajaran kedepannya. Bagi murid tentu  manfaat dari inovasi pendekatan bermain ini banyak sekali manfaat yang didapatkan terutama untuk memperbaiki prestasi belajar di kelas. Semoga bermanfaat


Untuk mendapatkan filenya tentang PTK Penjaskes atau PTK PJOK SD kelas V bisa didownlowd disini

INFO PTK / GTK TAHUN 2016

Lembar Info PTK Tahun 2016 untuk mengetahui Informasi tentang PTK beserta Lapor Tunjangan Dikdas (LTD) merupakan failitas yang dihadirkan untuk mempermudah akses bari guru untuk melakukan pengecekan hasil verifikasi data yang telah dibuat dengan afilasi Dapodik.



Info PTK / GTK Tahun 2016

Lembar Info PTK atau Info GTK ini diterbitkan oleh Direktorat P2TK Dikdas, layanan yang sangat dibutuhkan oleh kalangan guru. Sebab hanya dengan memasukan NUPTK dan tanggal lahir untuk login ke situs peramba yang disediakan anda langsung bisa mengaflikasinya dan langsung mengetahui status data yang keluar. Sangat mudah. 
Masuk ke laman DISINI maka anda akan diberi formulir isian untuk login






Cara Mengisi Info PTK Tahun 2016


  1. Untuk PTK/Guru jenjang Dikdas dan Dikmen Gunakan UserID dan Password yang di masukan melalui aplikasi dapodik.  Silahkan menghubungi Operator sekolah masing-masing untuk mengetahui User ID dan Password.
  2. Untuk PTK/Guru Jenjang Paud dalam mengisi formulir login masukan NUPTK sebagai UserId dan tanggal lahir sebagai password dengan format penulisan

Format penulisan YYYYMMDD
dimana :
YYYY = tahun lahir 4 digit
MM = bulan 2 digit
DD = tanggal 2 digit
contohnya :
Tanggal lahir 12 Februari 1978
Cara menuliskannya :
19780212


Bila login berhasil INFO PTK/GTK TAHUN 2016 selanjutnya anda dapat melakukan validasi PTK/GTK untuk Verifikasi Data Tunjangan Profesi berikut ini




Namun bilamana menemui kesulitan terutama tidak ada kecocokan maka akan muncul pemberitahuan




WAAH BAGAIMANA  INFO PTK TAHUN 2016 PUNYA SAYA !!!!


Tenang tidak perlu risau. Lakukan pendaftaran ulang seperti alur pertama tadi. Pilih "Kembali Beranda" dan anda akan masuk ke login.
Namun bila masih ada kesalahan segera hubungi Operator Sekolah atau lakukan perbaikan dan synkronkan kembali.


Untuk dapat masuk ke laman milik Direktorat tersebut disediakan beberapa alamat peramba yang aktif, di bawah ini:


Semoga bermanfaat




JUKNI BOS 2016

JUKNI BOS 2016

JUKNIS BOS 2016 (Bantuan Operasional Sekolah) tahun 2016 sesuai dengan petunjuk teknis sebelumnya tahun 2015 masih tidak jauh berbeda. Kebijakan apa saja yang tertuang dalam aturan pengelolaan dana BOS Tahun 2016.

Memasuki Tahun Anggaran 2016 ini pengelolaan dana BOS terutama untuk SD secara teknis masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Alokasi dana, pelaporan dan evaluasi akhir kalau kita simpulkan masih sama dengan tahun anggaran 2015. Hanya untuk tahun anggaran 2016 ini pelaporan dan administrasi lebih diintegrasikan secara online, walaupun tahun sebelumnya pelaporan secara elektronik sudah diwacanakan dan sudah diterapkan.


JUKNIS BOS 2016

BOS tahun 2016 kali ini rupanya akan lebih ditekankan lebih pada pengolahan data terintegrasi dengan cara sosialisasi yang berkesinambungan sampai tingkat bawah, mengingat sdm dengan jumlah sekolah yang belum berimbang di negara kita ini yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia. 

Kebijakan BOS tahun 2016 tertuang dalam Draf Kebijakan BOS 2016/2017 

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meruakan salah satu kebijakan pemenrintah untuk program pendidikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada. Pendidikan gratis ini diharpakan menyentuh seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

Kita akui walaupun keberhasilan program BOS ini diiringi dengan banyaknya kekurangan, namun masih mending dan jauh lebih baik dibandingkan dengan sekolah masih menggunakan SPP, batapa biaya pendidikan dari mulai tingkat dasar, menengah dan Atas pada waktu itu sangat membebani masyarakat yang kebanyakan menengah itu.

Patut disyukuri bahwa pada saat ini dengan adanya BOS paling tidak banyak membantu masyarakat terutama masyakat miskin dan kurang mampu. Boro-boro untuk menyekolahkan untuk biaya sehari-hari saja lumayan berat. Dengan adanya BOS ini mampu membantu kehidupannya terutama untuk menyekkolahkan anaknya dengan tanpa ada pungutan sma sekali.


Untuk lebih jelasnya Jukni BOS 2016 dapat dilihat disini

NUPTK

NUPTK saat ini menjadi nomor khusus yang sangat dibutuhkan oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Kemendikbud Republik Indonesia. NUPTK sendiri merupakan singkatan dari kepanjangan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan. NUPTK juga merupakan salah satu syarat administrasi yang utama untuk mengikuti Sertifikasi Guru dalam Jabatan bahkan bagi guru honorer sendiri NUPTK merupakan nomor yang berarti bila sedang menyusun atau melakukan pemberkasan seperti yang baru-baru ini dilaksanakan bersamaan dengan penjaringan CPNS di seluruh Indonesia.



NUPTK Terbaru tidak sembarangan dikeluarkan oleh lembaga yang ada di kita. NUPTK awalnya diterbitkan oleh BPSDMPK-PMP, namun seiring dengan perombakan besar-besaran pada era kepemimpinan menteri yang baru BSDMPK-PMP dilebur menjadi satu di Ditjen GTK (Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan). Ditjen GTK inilah yang kemudian menerbitkan NUPTK

Pada awal tahun 2016, Ditjen GTK menerbitkan kebijakan baru mengenai NUPTK melalui surat edaran Nomor 14652/B.B2/PR 2015 yang ditandatangai langsung oleh Ditjen GTK tentang Syarat, Mekanisme Penerbitan dan Penonaktifan NUPTK. secara rinci bentuk surat tersebut di bawahi ini:

surat dirjen gtk perihal penerbitan teknis pembuatan penerbitan nuptk 2016


syarat dan ketentuan serta cara penerbitan NUPTK tahun 2016 bagi guru kemdikbud dan kemenag


Syarat dan Ketentuan Penerbitan NUPTK 


NUPTK yang diterbitan untuk Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah jenjang SD, SMP, SMA, SMK, Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan pendidikan non fomarl, Guru PNS, CPNS dan Non PNS


Bagaimana cara mengajukan NUPTK

Untuk guru aktif di Dapodikdas maupuan Dapodik PAUD-Dikmas dengan cara men-scan dokumen yang diperlukan:
  1. PNS/CPNS dokumen yang di scan adalah SK PNS/CPNS dan SK Penugasan dari Dinas Pendidikan.
  2. Guru Non PNS sekolah negeri dokumen yang di scan adalah SK Pengangkatan yang ditanda tanganni oleh Kepala Daerah Bupati/Walikota/Gubernur
  3. Guru Non PNS sekolah swasta dokumen yang di scan adalah SK Pengangkatan sebagai Guru Tetap Yayasan dua tahun berturut-turut terhitung sampai Januari 2016 yang ditandatangai oleh Ketua Yayasan



Bagaimana cara mengajukan NUPTK bagi guru Kemenag
Sama seperti di atas, dengan men scan dokumen:
  1. PNS/CPNS dokumen yang di scan adalah SK PNS/CPNS dan SK Penugasan dari Dinas Pendidikan.
  2. Guru Non PNS sekolah negeri dokumen yang di scan adalah SK Pengangkatan yang ditanda tanganni oleh Kepala Daerah Bupati/Walikota/Gubernur
  3. Guru Non PNS sekolah swasta dokumen yang di scan adalah SK Pengangkatan sebagai Guru Tetap Yayasan dua tahun berturut-turut terhitung sampai Januari 2016 yang ditandatangai oleh Ketua Yayasan
Setelah semua dokumen di scan kemudian siapkan dalam satu folder untuk selanjutnya menghubungi Operator Dapodik di masing-masing kabupaten.


Bagi anda yang ingin mengetahui Info PTK atau Lapor Tunjangan Dikdas dapat dilihat diperamba dibawah ini:
http://223.27.144.195:8081/
http://223.27.144.195:8082/
http://223.27.144.195:8083/

Semoga bermanfaat dan selamat bekerja.